Trend line merupakan tool yang
sangat lazim digunakan dalam analisis teknikal. Bahkan perannya sangat
penting, karena strategi trading yang paling baik itu adalah trading
yang mengikuti tren pergerakan harga. Jika kita bisa menggambar trend
line dengan tepat, maka garis tersebut bisa sama akuratnya dengan metode
trading yang lain. Maka persiapkan diri Anda untuk lebih mengenali
garis sederhana yangdisebut trend line ini, yang sayangnya banyak sekali
diabaikan oleh para trader. Banyak sekali trader yang masih salah dalam
menggambar trend line, padahal garis yang sederhana ini adalah inti
analisis teknikal bersama support dan resistance.
OK, sebelum melangkah lebih jauh, kita akan bahas jenis-jenis tren dulu. Pada dasarnya hanya ada tiga tren: naik (uptrend), turun (downtrend) dan datar (sideways). Kita akan bahas satu per satu.
- Tren naik (uptrend)
Sederhana saja: tren naik (uptrend)
adalah keadaan ketika harga sedang bergerak naik. Tapi tetap ada
prasyarat untuk menentukan bahwa pasar berada dalam uptrend. Coba
perhatikan gambar berikut.
Keterangan gambar: P = Peak, T = Trough, HP = Higher Peak, HT = Higher Trough
Prasyarat uptrend adalah adanya
sederetan PEAK (puncak) yang semakin tinggi dan TROUGH (lembah) yang
juga semakin tinggi. Karena ada kata “sederetan”, maka mestinya ada
lebih dari satu. Artinya, minimal harus ada dua puncak DAN dua lembah yang SEMAKIN TINGGI.
- Tren turun (downtrend)
Tidak perlu rumit-rumit: tren turun
(downtrend) adalah keadaan ketika harga sedang bergerak turun. Tapi
sebagaimana uptrend, ada prasyaratnya juga.
Keterangan gambar: P = Peak, T = Trough, LP = Lower Peak, LT = Lower Trough
Prasyarat downtrend adalah adanya
sederetan PEAK (puncak) yang semakin lembah dan TROUGH (lembah) yang
juga semakin rendah. Karena ada kata “sederetan”, maka harus ada lebih
dari satu. Artinya, minimal harus ada dua puncak DAN dua lembah yang SEMAKIN RENDAH.
- Datar (sideways)
Nah, ini juga sederhana. Sideway itu
artinya pergerakannya bukan uptrend dan bukan downtrend. Artinya apa? Ya
datar-datar saja. Tetap ada naik dan turun tapi hanya terbatas di range
tertentu. Dengan kata lain, harus ada pada uptrend maupun downtrend
tidak bisa kita temukan.
Keterangan gambar: P = Peak, T = Trough, LP = Lower Peak, HT = Higher Trough,
LT = Lower Trough
Kita sudah mengetahui cara mengenali tren, sekarang barulah kita akan mencoba lebih akrab lagi dengan trend line.
Untuk bisa menggambar trend line dengan
baik, tentu harus dikenali dulu tren-nya. Pada keadaan uptrend, gambar
trend line dengan menghubungkan minimal dua titik lembah (trough).
Sedangkan pada keadaan downtrend, gambarlah trend line dengan
menghubungkan minimal dua titik puncak (peak).
Gambar di atas merupakan sebuah up trend
line yang ditarik menghubungkan dua titik lembah. Pada saat ini, trend
line tersebut berperan sebagai support. Tembusnya trend line tersebut
merupakan sinyal awal bahwa up trend kemungkinan akan berakhir.
Gambar di bawah ini merupakan trend line
yang ditarik pada saat down trend. Di sini trend line berfungsi sebagai
resistance. Tembusnya trend line tersebut kemungkinan merupakan
indikasi bahwa down trend akan berakhir.
Kalau sideway bagaimana? Gambarlah dua
garis horizontal yang sebisa mungkin masing-masing menghubngkan minimal
dua puncak/lembah.
Setelah itu apa lagi yang harus
digambar? Ya sudah, hanya itu saja. Sederhana kan? Makanya cukup aneh
kalau ada trader yang mengaku profesional tapi salah dalam menggambar
trend line.
Di bawah ini adalah contoh penggambaran trend line:
Dari contoh gambar di atas kita bisa
lihat bahwa dalam pergerakan harga bisa terjadi beberapa kali perubahan
tren. Perhatikan bahwa secara umum, gambar di atas memperlihatkan tren
naik yang kita sebut sebagai major trend.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
Ada setidaknya empat hal yang perlu kita perhatikan berkaitan dengan trend line ini.
- Trend line yang valid menghubungkan paling tidak dua puncak atau lembah, namun untuk mengkonfirmasi trend line itu sendiri kita membutuhkan titik puncak atau lembah ke-tiga.
- Semakin miring trend line yang kita gambar, maka tingkat kekuatannya akan semakin berkurang dan akan semakin mudah tembus.
- Trend line akan semakin valid jika semakin banyak titik yang dihubungkan olehnya.
- Jangan memaksa untuk menggambar trend line yang di-“valid-valid”-kan. Kalau memang tidak mungkin bagi kita untuk menggambar trend line yang valid, carilah alternatif lain untuk menggambarnya. Initinya: jangan maksa!
Post a Comment