Headlines News :
Home » » Membaca Chart

Membaca Chart

Written By herikamsos on Monday, November 19, 2012 | Monday, November 19, 2012



Dalam dunia trading, ketika orang membicarakan analisis teknikal maka yang pertama kali muncul dalam pikiran adalah grafik (chart). Para technician biasanya memang menggunakan grafik karena memang merupakan cara yang paling mudah untuk memvisualkan data pergerakan harga dari masa ke masa. Kita bisa mencermati grafik untuk membantu kita dalam menentukan tren dan menemukan pola-pola yang berpotensi mengantarkan kita dalam meraih peluang yang luar biasa.
Ada tiga jenis chart dalam teknikal analisis, yang akan kita urai satu per satu.
  1. Line chart
Line chart adalah grafik yang paling sederhana yang digambarkan sebagai garis yang menghubungkan harga-harga penutupan. Misalnya: dalam beberapa hari berturut-turut perdagangan ditutup pada harga 100, 200, 150, 250… maka level-level harga tersebut dihubungkan dengan garis lurus. Dengan grafik ini kita bisa melihat pergerakan harga secara umum dalam satu periode waktu tertentu.
Contohnya adalah seperti ini:
  1. Bar chart
Bar chart sedikit lebih rumit daripada line chart. Chart jenis ini memberikan informasi mengenai harga pembukaan, penutupan, harga tertinggi dan terendah dalam satu periode waktu tertentu. Karena memiliki informasi tersebut, chart ini juga disebut dengan OHLC chart (Open-Hihg-Low-Close). Berikut ini adalah bentuk dasar dari bar chart:
Ujung bawah dari chart ini adalah harga terendah yang pernah diperdagangkan dalam periode waktu tertentu, sedangkan ujung atasnya adalah harga tertingginya. Garis vertikalnya mewakili range (rentang) harga dalam periode waktu tersebut. Garis horizontal kecil yang berada di sebelah kanan adalah harga pembukaan sedangkan yang berada di sebelah kiri merupakan harga penutupannya. Pada contoh di atas, hara pembukaan berada lebih rendah daripada harga penutupan. Namun harga pembukaan bisa saja berada lebih tinggi daripada harga penutupan.
Contoh bar chart di grafik adalah sebagai berikut:
Secara sederhana bisa kita katakan bahwa satu bar merupakan satu periode waktu, entah itu satu bulan, satu minggu, satu hari, satu jam, atau bahkan satu menit. Tergantung pada kerangka waktu berapa lama kita plot chart tersebut.
  1. Candlestick chart
Dinamakan “candlestick” karena memang bentuknya mirip dengan lilin. Nama lengkapnya adalah “Japanese canclestick chart”, karena konon ia berasal dari negeri Sakura. Chart jenis ini menyediakan informasi yang sama persis dengan bar chart, hanya saja “postur” tubuhnya lebih “seksi”.
Biasanya, body dari candlestick chart ini berwarna putih dan hitam. Jika body-nya berwarna putih maka harga open-nya berada di bawah, sebaliknya jika body berwarna hitam maka harga open berada di atas. Jadi, body itu sendiri menggambarkan jarak antara harga pembukaan dengan penutupan dalam satu periode waktu tertentu.
Candlestick yang harga open di bawah harga close biasa disebut dengan bull candle. Dalam analisis teknikal, istilah “bullish” digunakan untuk menggambarkan pergerakan harga yang naik. Untuk menggambarkan pergerakan harga yang turun, digunakan istilah “bearish”, sehingga candlestick yang memiliki harga open di atas harga close disebut bear candle. Gunakan saja “jembatan keledai” ini agar lebih gampang mengingatnya: BULL = naik, BEAR = turun.
Tapi jika Anda menganggap warna hitam dan putih ini kurang “stylish”, Anda bisa menggantinya dengan warna yang Anda sukai. Kombinasi warna lain yang sering digunakan misalnya adalah merah untuk bear candle dan biru untuk bull candle. Ingat, Anda akan banyak menghabiskan waktu mengamati chart, sehingga warna yang menarik bagi Anda akan membantu menghilangkan kejenuhan. J Yang penting, Anda tahu bagaimana caa membedakan antara bull candle dengan bear candle.
Coba lihat contoh candlestick berikut ini:
Bagaimana, lebih menarik bukan? Atau Anda punya pilihan warna lain? Silakan ekspresikan “warna” Anda. Banyak trader lebih suka menggunakan chart jenis ini karena lebih membantu secara visual untuk mengenali harga open, close, high dan low daripada bar chart.
Di bawah ini adalah contoh tampilan grafik pergerakan harga menggunakan candlestick chart:
Share this post :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Kamsos Template | Kamsos Template
Copyright © 2011. SEKOLAH TRADING FOREX - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Kamsos Template
Proudly powered by Blogger